Menyendiri Bisa Bikin Seseorang Menjadi Lebih Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Penelitian baru di Amerika Serikat menunjukan bahwa menyendiri bisa membuat diri lebih kreatif. Namun, menyendiri harus dilakukan tanpa rasa takut dan paksaan, bukan karena dikucilkan atau di-bully.
Peneliti dari University of Buffalo mengatakan beberapa orang membutuhkan waktu sendiri untuk menyendiri. Namun saat menyendiri, harus diisi dengan kegiatan positif seperti membaca dan menggunakan komputer sehingga menemukan hal baru.
"Menyendiri yang dimaksud di sini bukan karena anti sosial, takut atau cemas. Ada beberapa orang yang memang menikmati kesendirian, seperti seorang seniman di studio, atau ilmuwan di laboratoriumnya," kata Bowker.
Dilansir dari EurekAlert, penelitian ini melibatkan 295 partisipan. Mereka diminta untuk mengisi survei soal kreativitas, rasa cemas, kecenderungan depresi dan membandingkannya dengan waktu yang mereka habiskan untuk menyendiri.
Hasil penelitian ini pun menunjukkan, bahwa menyendiri tanpa rasa cemas dan takut serta diisi dengan kegiatan positif, baik untuk otak. Sementara menyendiri karena malu, takut, dan cemas memberikan pengaruh buruk bagi otak.
Terkait temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa wajar jika seseorang menghindari orang lain asalkan tidak karena rasa takut atau cemas. Selain itu, tidak semua orang memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi yang besar.
"Selama bertahun-tahun menyendiri dipersepsikan negatif. Dengan adanya temuan ini, menyendiri bisa saja merupakan proses seseorang untuk membangun kreativitasnya tanpa perlu mendapat gangguan dari orang lain," kata dia.
Peneliti dari University of Buffalo mengatakan beberapa orang membutuhkan waktu sendiri untuk menyendiri. Namun saat menyendiri, harus diisi dengan kegiatan positif seperti membaca dan menggunakan komputer sehingga menemukan hal baru.
"Menyendiri yang dimaksud di sini bukan karena anti sosial, takut atau cemas. Ada beberapa orang yang memang menikmati kesendirian, seperti seorang seniman di studio, atau ilmuwan di laboratoriumnya," kata Bowker.
Dilansir dari EurekAlert, penelitian ini melibatkan 295 partisipan. Mereka diminta untuk mengisi survei soal kreativitas, rasa cemas, kecenderungan depresi dan membandingkannya dengan waktu yang mereka habiskan untuk menyendiri.
Hasil penelitian ini pun menunjukkan, bahwa menyendiri tanpa rasa cemas dan takut serta diisi dengan kegiatan positif, baik untuk otak. Sementara menyendiri karena malu, takut, dan cemas memberikan pengaruh buruk bagi otak.
Terkait temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa wajar jika seseorang menghindari orang lain asalkan tidak karena rasa takut atau cemas. Selain itu, tidak semua orang memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi yang besar.
"Selama bertahun-tahun menyendiri dipersepsikan negatif. Dengan adanya temuan ini, menyendiri bisa saja merupakan proses seseorang untuk membangun kreativitasnya tanpa perlu mendapat gangguan dari orang lain," kata dia.
(alv)